Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah mencoba memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang positif dan kemungkinan perbaikan, senantiasa memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik. Pemimpin yang baik juga dapat memaksimalkan berbagai macam sumber daya yang ada, memanfaatkan peluang-peluang, berkolaborasi menginisasi hubungan yang positif antar warga sekolah maupun hal-hal dalam ekosistem lainnya baik abiotik maupun biotik.
Salah satu sumber daya yang sangat penting di SMK adalah dunia usaha dan industri. Peranan industri dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan adalah hal penting, karena SNM dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang dapat diserap di dunia industri. Namun merupakan sebuah jalan panjang untuk dapat mencapai target ini yang salah satunya adalah dengan mempersiapkan pembelajaran yang optimal yang juga "menghadirkan" industri dalam proses pembelajaran.
Kehadiran industri dalam proses pembelajaran dilakukan dengan beberapa cara yakni menghadirkan guru tamu, pelaksanaan kunjungan industri, dan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dalam pelaksanaannya, hal-hal ini melibatkan sumber daya yang juga menjadi kekuatan diantaranya guru, komite sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, alumni, pihak industri itu sendiri.
Rapat-rapat, kordinasi dan diskusi dilaksanakan untuk dapat mengkolaborasikan dan menghimpun kekuatan dari masing-masing sumber daya sehingga masing-masing dapat memaksimalkan peranannya untuk dapat mencapai tujuan bersama yakni Tujuan pendidikan di SMK adalah membentuk lulusan yang siap memasuki dunia kerja, dipekerjakan, atau sebagai wiraswasta.
Rapat Manajemen pembuatan KOSP
Diawali dari pemetaan kekuatan yang dirumuskan dalam Kurikulum Operasional Sekolah. Kegiatan ini mencakup seluruh pemangku kebijakan menganalisis rapot sekolah, kemudian membuat analisis karakteristik sekolah dalam bentuk analisis SWOT dan memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah dalam Kurikulum Operasional Sekolah 2024.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai macam pemangku kepentingan Kepala Sekolah, Wakasek, Ketua Konsentrasi Keahian, Ketua Program umum, Tata usaha, bimbingan konseling, guru pengajar, dll
Penyelerasan dengan industri
Pada dokumen CP disebutkan bahwa kerjasama dengan dunia kerja menjadi sangat penting dalam pengembangan kurikulum pembelajaran pada fase F, dimana mata pelajaran dibuat selaras dengan output yang diharapkan mitra dunia kerja pada setiap satuan pendidikan masingmasing. Pembelajaran pada fase F memperhatikan integrasi berbagai elemen sesuai dengan kebutuhan penyelesaian sebuah projek yang dirancang bersama dengan dunia kerja. Sehingga tidak heran bahwa setiap tahun SMK melaksanakan kegiatan penyelarasan kurikulum yang mengundang industri untuk membuat dokumen kurikulum penyelarasan.
Penyelarasan kurikulum, selain dilaksanakan di tingkat sekolah juga dilaksanakan di tingkat provinsi dengan melibatkan berbagai sekolah dengan konsentrasi keahlian yang sama dalam pelaksanaan diskusinya.
Berikut adalah pelaksanaan penyelarasana kurikulum dengan industri baik di tingkat provinsi maupun sekolah.
Rapat di tingkat Konsentrasi Keahlian
Setiap konsentrasi keahlian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga visi misi sekolah diturunkan dalam program-program di Konsentrasi Keahlian sesuai dengan karakterisitiknya. Konsentrasi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi merupakan konsentrasi keahlian yang memberikan pembelajaran pada siswa agar menguasai program keahlian di bidang Broadcasting dan Perfilman dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.
Kaitannya dengan menghadirkan industri dalam pembelajaran di tingkat konsentrasi keahlian, dilakukan dengan pembelajaran berdasarkan CP yang sudah disinkronkan dengan pihak industri baik di tingkat pusat, provinsi maupun tingkat sekolah yang diterapkan dalam pembelajaran dengan model Project Based Learning yang mendekatkan pada suasana di indsutri.
Perumusan pembelajaran ini dilakukan secara bersama dalam rapat-rapat di tingkat konsentrasi keahlian yang mengundang guru-guru PSPT dan juga berdasarkan hasil evaluasi siswa dalam penerapan model ini sebelumnya. Rapat-rapat berlangsung secara rutin satu bulan sekali untuk membahas berbagai macam kegiatan besar lainnya.
Dalam rapat ini bahasan meliputi program-program konsentarasi keahlian yang juga berkaitan dengan industri diantaranya Guru tamu, Kunjungan industri dan Project based learning.
Penyelenggaraan Guru tamu melibatkan industri sebagai nara sumber yang pada tahun ajaran ini difokuskan pada mata pelajaran PKKWU yang berkaitan dengan tema Foto Produk dengan menghadirkan industri dari AE studio. Penanggung jawab kegiatan ini adalah guru PKKWU, Ibu Mila Karmila. Pada kegiatan ini nara sumber yang juga merupakan alumni PSPT.
Setelah pemaparan materi, para nara sumber juga mendemonstarsikan proses foto produk sembari memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Nara sumber memperlihatkan beberapa settingan kamera juga alat bantu yang dibutuhkan dalam melakukan foto produk. Dijelaskan juga intensitas lampu yang dibutuhkan dalam foto produk, penempatan lampu juga posisi fotografer saat melakukan foto produk. Selepas memberikan demonstrasi, siswa yang sudah terbagi menjadi beberapa kelompok, secara bergantian melakukan workshop foto produk. Setiap sesi diberi waktu untuk 3 kelompok yang juga didampingi oleh nara sumber untuk diberikan masukan, maupun bantuan ketika menemui kesulitan. Hasil pelaksanaan workshop foto produk adalah foto yang harus dikumpulkan melalui guru pengajar dan diposting di media sosial siswa.
Rapat orangtua
Kegiatan-kegiatan ini tersosialisasikan dengan baik dengan melibatkan orangtua siswa yang juga dihadrikan untuk mengetahui program di konsentrasi keahlian. Rapat-rapat orangtua ini diselenggarakan secara terpusat di tingkat sekolah dan tingkat konsentrasi keahlian. Selain menyampaikan informasi, tingkat konsentrasi keahlian juga meminta saran dan masukan kepada orangtua siswa.
Penyelenggaraan rapat orangtua ini juga sebelumnya telah melewati diskusi dengan kepala sekolah dan juga komite sekolah dan melibatkan para siswa dalam kepanitiaan. Salah satu agenda dalam pertemuan ini membahas kegiatan kunjungan industri sehingga siswa dapat melihat secara langsung bagaimana ekosistem industri.
Kegiatan siswa yang melibatkan alumni sebagai perwakilan industri
Inovasi Basic Training merupakan kegiatan untuk mengenalkan konsetrasi keahlian pada siswa tk X. Salah satu point penting dalam IBT adalah menghadirkan alumni sebagai perwakilan industri untuk turut mengenalkan dunia kerja yang akan dimasuki oleh siswa tk X di beberapa tahun kedepan setelah lulus. Kegiatan ini melibatkan seluruh pihak, selain izin dari Kepala Sekolah dan Wakasek Kesiswaan, juga diisi oleh pihak Bimbingan konseling. Kegiatan ini dipanitiai oleh tk XI.
0 komentar:
Posting Komentar