SESI BEREHAN : MODUL 2.5. PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 BERIKUT ADALAH RENCANA TINDAK LANJUT 


HASIL RENCANA TINDAK LANJUT

Pentingnya untuk terap berpikir positif sekalipun ada kekurangan-kekurangan maupun hambatan adalah penting bagi seorang pemimpin. Mencoba menganalisis sumberdaya yang dapat dimaksimalkan akan membuat program/kegiatan yang sebelumnya tidak ada dalam rencana di awal tahun pelajaran, tetap dapat terksana dengan baik. 

Dalam waktu singkat kegiatan-kegiatan ini direncanakan dan kemudian melibatkan beberapa sumber daya yang tersedia.

Kegiatan berbagi praktik baik dengan Manajemen sekolah dan guru SMK Taruna Bhakti Depok 

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal, 29 September 2024. Pada kegiatan ini hadir 8 orang dari pihak manajemen sekolah juga guru SMK Taruna Bhakti Depok yang ingin melaksanakan kunjungan juga sharing tentang Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program TV

Pada kegiatan ini, saya mendapatkan informasi dari Kepala Sekolah untuk menerima kunjungan ini. Selaku Ketua Konsentrasi Keahlian memaksimalkan sumber daya yang ada agar kegiatan berjalan dengan lancar. Di tingkat Konsentrasi Keahlian:

  1. Saya membagi tugas para guru, agar pembelajaran dapat terlaksana, namun tamu dapat terlayani dengan baik.
  2. Memberdayakan siswa untuk mendokumentasikan kegiatan
  3. Mengkondisikan siswa untuk turut menyambut tamu saat dilaksanakannya kunjungan workshop.
  4. Menyampaikan informasi tentang SMKN 1 Cimahi dan profil PSPT yang merupakan kolaborasi pihak manajemen SMKN 1 Cimahi dengan konsentrasi keahlian PSPT.
  5. Bekerjasama dengan kepala bengkel untuk mengkondisikam ruangan-ruangan.

Berikut dokumentasi kegaiatan tesebut 


Kegiatan berbagi praktik baik

Kegiatan berbagi praktik baik ini merupakan kolaborasi Komunitas Belajar SMKN 1 Cimahi. Saya diberikan kesempatan untuk berbagi praktik baik tentang optimalisasi penggunaan aplikasi capcut dan canva dalam pembeljaran. Webinar ini selain dihadari guru SMKN 1 Cimahi, Kepala SMKN 1 Cimahi, pengurus komunitas belajar Capetang. Kolaborasi ini memaksimalkan aset sekolah untuk perkembangan belajar siswa.



Dalam presentasi ini, saya sekaligus memberikan contoh penerapam capcut dalam membuat video tentang alur BAGJA dalam membuat desain program.

Rencana nyambutan tamu Gyeongju dari Korea Selatan

Kegiatan ini merupakan kegiatan kunjungan ke-2. Melalui bagian kerjasama luar negeri, bidang hubungan industri rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan tanggal 29 dan 30 Oktober 2024.

Kegiatan ini melibatkan beberapa sumber daya di sekolah yang leading sektornya berada di Wakasek Hubungan Industri khususnya bagian kerjasama luar negeri. Dalam kesempatan ini saya selaku Ketua Konsentrasi Keahlian ditugaskan untuk melakukan penyambutan tamu dengan membuat tayangan special event dengan live mutlycamera system yang bertempat di studio.

Tentu untuk dapat membuatnya terwujud saya memaksimalkan sumber daya di jurusan, seperti guru, siswa, peralatan, ruangan, aspiran, guru pengajar bahasa Inggris, dll. Berikut rancangan dari penyambutan tamu tersebut:

Kunjungan tamu Korea by Raden Yulia Ramdani

Pada kegiatan ini para tamu akan menyaksikan penampilan ekstrakulikuler ciri khas sekolah Indonesia dan juga menampilan ekstrakulikuler yang kental dengan  budaya sunda yang rencananya akan disiarkan secara live di channel youtube PFPT.

Pembuatan dan Penerapan Program yang Menerapkan Kepemimpinan Murid Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek (part 1)

Tahapan Perencanaan Program

Sebelum memaparkan aksi nyata yang dilakukan, maka saya mencoba merekonstruksi pengalaman yang sudah dialkukan ke dalam desain/perencanaan program. Pembuatan perencanaan program ini diharapkan dapat memfasilitasi kepemimpinan peserta didik yang diterapkan di tingkat XII SMK, Konsentrasi Keahlian PSPT pada proses pembelajaran dalam bentuk penerapan model pembelajaran berbasis proyek berbentuk Film Eksperimental. 

Berawal dari sebuah tawaran untuk turut berkontribusi karya dalam event Kine Fest, International Film Experimental pada akhir tahun 2024, maka saya mendesain pembelajaran yang mendukung event ini sekaligus sebagai langkah aktualisasi diri para siswa, guru dan Konsentrasi Keahlian PSPT juga SMKN 1 Cimahi dan promosi karya siswa di tingkat internasional.

Sebetulnya model pembelajaran berbasis proyek ini sudah diterapkan di Konsentrasi Keahlian PSPT bahkan semenjak awal berdiri sekitar tahun 2005. Proyek hasil karya siswa sebagian besarnya sudah diunggah di channel resmi kami di youtube PFPTOfficial. Bahkan lebih lanjut kami melaksanakan pembelajaran dengan model Teaching Factory yang juga bekerja sama dengan industri, dalam hal ini industri yang menggandeng kami di tahun 2016-2019 adalah Pusdatin dan di tahun 2021 dan 2022 adalah P4TKTKPLB yang kini menjadi BBGP Jabar. Berikut adalah channel youtube kami.


Kembali ke perencanaan program. Pembuatan desain program saya lakukan dengan menggunakan alur BAGJA yang dijabarkan alam slide presentasi berikut ini:


Project by Raden Yulia Ramdani

Tahap Implementasi Program

Tahapan implementasi program diawali dengan langkah-langkah untuk mencari informasi ke pihak penyelenggara dalam bentuk TOR lomba yang kemudian melaksanakan rapat bersama guru untuk meminta masukan dan analisis kemungkinan proyek diterapkan dalam pembelajaran.



Diskusi dengan siswa pun dilaksanakan untuk menggali masukan dari siswa, khsususnya menggali respon siswa dalam mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari pembelajaran.



Rencana ini pun disampaikan pada pihak kurikulum, bahwa PSPT akan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek dalam bentuk pembuatan Film Eksperimental dan hal ini disetujui olah pihak kurikulum karena pada prinsipnya kurikulum merdeka juga SMK memang diharapkan menerapkan pembelajaran berbasis proyek,

Setelah disetujui maka, dilakukan rapat lanjutan untuk membahas secara teknis, berkaitan dengan rancangan tim dan guru pembimbing juga jadwal secara umum. Berikut adalah hasil perumumsan bersama saat rapat lanjutan dilakukan.


Rancanan ini disampaikan kepada siswa, dan siswa menyetujui kemudian lanjut kepada langkah pembentukan tim, di mana siswa yang berminat untuk terlibat dalam tim festival dapat mengajukan diri dan memilih kru sesuai dengan minatnya sejumlah 3 pilihan minat.
Berikut adalah isi dari form pendataan tersebut Form peminatan siswa:


Setelah pengisian dilakukan, saya memetakaan minat siswa baik yang memilih tim eksperimental dan r
reguler dengan pilihan divisnya menjadi 3 kelp, berikut contoh tampilan hasil pengeisian dan proses pemetaan yang dilakukan.







Dan berikut hasil pengelompokannya dengan mempertimbangakan hasil pilihan siswa, proses pengelompokan selain berdasarkan pilihan siswa untuk kelompok festival maupun reguler, jika melebihi kuota maka ditentukan dengan cara pengundian nomor kelompok.



Dalam proses pembelajaran, dengan sistem blok harian, setelah tim terbentuk maka pembelajaran tidak lagi berdasarkan mata pelajaran tapi dilebur dan pengaturan pembelajaran didasarkan pada aktivitas siswa sesuai targetan proyek. Penggarapan proyek ini dipimpin oleh siswa yang menjabat kru sebagai manajer produksi. Pada kesempatan ini guru memfasilitasi siswa untuk mendalami teori proses pembuatan film dan juga film eksperimental. Selain itu juga menjadi fasilitator untuk siswa, terdapat 5 guru yang berperan sebagai fasilitator yang terbagi ke dalam 8 divisi sesuai mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru. Berikut jadwal yang berhasil dirumuskan bersama baik jadwal mingguan maupun jadwal harian:





Siswa selanjutnya berdiskusi untuk membuat perencanaan jadwal di kelompok mereka masing-masing, menentukan nama kelompok dan mulai memperkenalkan diri ke publik melalui media sosial. Setiap kelompok juga berusaha untuk mengompakan diri dengan cara mereka sendiri.





Tahap develompment
Tahap develompment adalah tahap di mana setiap kelompok menentukan ide, mengembangkan ide untuk menjadi naskah. Proses ini dilaksanakan sekitar 6 hari efektif dan dilakukan oleh siswa yang menjabat sebagai penulis naskah tentu dengan mendiskusikan ide maupun naskah ini kepada teman sekelompok dan menkonsultasikannya kepada guru selaku pembimbing. Siswa yang menjabat kru manajer produksi membantu mengkordinasikan rapat-rapat yang diperlukan

 


Tahap pra produksi
Pada tahapan ini setiap siswa melaksanakan proses bedah naskah berdasarkan naskah yang sudah melewati tahap pembimbingan dan acc dari guru pembimbing. Tahap bedah naskah berlangsung selama 1 minggu dengan format penulisan yang sudah ditentukan dan juga dilakukan konsultasi kepada guru pembimbing jika siswa menemukan kesulitan. Jam pembelajaran pada saat bedah naskah ini dari mulai jam pelajaran ke 1 hingga ke 10.  Selain proses bedah naskah dan bimbingan, siswa juga melakukan pencarian pemain, pencarian lokasi, fitting kostum dan proses yang diperlukan dalam pembuatan bedah naskah yang kemudian disusun menjadi sebuah desain produksi.












Berikut adalah tampilan desain produksi yang kemudian dipresentasikan dihadapan para guru pembimbing agar segala persiapan konsep dan teknis lebih matang.





Berikut adalah tampilan dokumen perencanaan yang sudah melalui proses Script Conference dan revisi sesuai dengan masukan-masukan saat script conference tersebut. Seluruh dokumen ini merupakan hasil dari 

Dokumen konsep:

 

Dokumen lampiran (bedah naskah)


Saat ini siswa sedang mempersiapkan tahap produksi, dimana siswa mempersiapkan dokumen-dokumen operasional yang bersumber pada dokumen konsep/bedah naskah yang sudah dibuat sebelumnya.  Melewati tahapan produksi/shooting siswa didampingi oleh guru yang secara bergiliran dijadwal untuk hadir di lokasi shooting yang direncanakan akan memakan waktu 12 hari shooting. Beirkut penjadwalannya:


Bagaimana tahap produksi hingga penayangan di youtube channel dan Kine Fest berlangsung, bersambung di part berikutnya. See you!





Menghadirkan Industri dalam Pembelajaran

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah mencoba memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang positif dan kemungkinan perbaikan, senantiasa memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik. Pemimpin yang baik juga dapat memaksimalkan berbagai macam sumber daya yang ada, memanfaatkan peluang-peluang, berkolaborasi menginisasi hubungan yang positif antar warga sekolah maupun hal-hal dalam ekosistem lainnya baik abiotik maupun biotik. 

Salah satu sumber daya yang sangat penting di SMK adalah dunia usaha dan industri. Peranan industri dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan adalah hal penting, karena SNM dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang dapat diserap di dunia industri. Namun merupakan sebuah jalan panjang untuk dapat mencapai target ini yang salah satunya adalah dengan mempersiapkan pembelajaran yang optimal yang juga "menghadirkan" industri dalam proses pembelajaran. 

Kehadiran industri dalam proses pembelajaran dilakukan dengan beberapa cara yakni menghadirkan guru tamu, pelaksanaan kunjungan industri, dan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dalam pelaksanaannya, hal-hal ini melibatkan sumber daya yang juga menjadi kekuatan  diantaranya guru, komite sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, alumni, pihak industri itu sendiri.

Rapat-rapat, kordinasi dan diskusi dilaksanakan untuk dapat mengkolaborasikan dan menghimpun kekuatan dari masing-masing sumber daya sehingga masing-masing dapat memaksimalkan peranannya untuk dapat mencapai tujuan bersama yakni  Tujuan pendidikan di SMK adalah membentuk lulusan yang siap memasuki dunia kerja, dipekerjakan, atau sebagai wiraswasta.

Rapat Manajemen pembuatan KOSP

Diawali dari pemetaan kekuatan yang dirumuskan dalam Kurikulum Operasional Sekolah. Kegiatan ini mencakup seluruh pemangku kebijakan menganalisis rapot sekolah, kemudian membuat analisis karakteristik sekolah dalam bentuk analisis SWOT dan memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah dalam Kurikulum Operasional Sekolah 2024.

Rapat ini dihadiri oleh berbagai macam pemangku kepentingan Kepala Sekolah, Wakasek, Ketua Konsentrasi Keahian, Ketua Program umum, Tata usaha, bimbingan konseling, guru pengajar, dll




Penyelerasan dengan industri

Pada dokumen CP disebutkan bahwa kerjasama dengan dunia kerja menjadi sangat penting dalam pengembangan kurikulum pembelajaran pada fase F, dimana mata pelajaran dibuat selaras dengan output yang diharapkan mitra dunia kerja pada setiap satuan pendidikan masingmasing. Pembelajaran pada fase F memperhatikan integrasi berbagai elemen sesuai dengan kebutuhan penyelesaian sebuah projek yang dirancang bersama dengan dunia kerja. Sehingga tidak heran bahwa setiap tahun SMK melaksanakan kegiatan penyelarasan kurikulum yang mengundang industri untuk membuat dokumen kurikulum penyelarasan. 

Penyelarasan kurikulum, selain dilaksanakan di tingkat sekolah juga dilaksanakan di tingkat provinsi dengan melibatkan berbagai sekolah dengan konsentrasi keahlian yang sama dalam pelaksanaan diskusinya.

Berikut adalah pelaksanaan penyelarasana kurikulum dengan industri baik di tingkat provinsi maupun sekolah.




Rapat di tingkat Konsentrasi Keahlian

Setiap konsentrasi keahlian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga visi misi sekolah diturunkan dalam program-program di Konsentrasi Keahlian sesuai dengan karakterisitiknya. Konsentrasi keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi merupakan konsentrasi keahlian yang memberikan pembelajaran pada siswa agar menguasai program keahlian di bidang Broadcasting dan Perfilman dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.

Kaitannya dengan menghadirkan industri dalam pembelajaran di tingkat konsentrasi keahlian, dilakukan dengan pembelajaran berdasarkan CP yang sudah disinkronkan dengan pihak industri baik di tingkat pusat, provinsi maupun tingkat sekolah yang diterapkan dalam pembelajaran dengan model Project Based Learning yang mendekatkan pada suasana di indsutri. 

Perumusan pembelajaran ini dilakukan secara bersama dalam rapat-rapat di tingkat konsentrasi keahlian yang mengundang guru-guru PSPT dan juga berdasarkan hasil evaluasi siswa dalam penerapan model ini sebelumnya. Rapat-rapat berlangsung secara rutin satu bulan sekali untuk membahas berbagai macam kegiatan besar lainnya.






Dalam rapat ini bahasan meliputi program-program konsentarasi keahlian yang juga berkaitan dengan industri diantaranya Guru tamu, Kunjungan industri dan Project based learning.


Guru Tamu

Penyelenggaraan Guru tamu melibatkan industri sebagai nara sumber yang pada tahun ajaran ini difokuskan pada mata pelajaran PKKWU yang berkaitan dengan tema Foto Produk dengan menghadirkan industri dari AE studio. Penanggung jawab kegiatan ini adalah guru PKKWU, Ibu Mila Karmila. Pada kegiatan ini nara sumber yang juga merupakan alumni PSPT.

Setelah pemaparan materi, para nara sumber juga mendemonstarsikan proses foto produk sembari memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Nara sumber memperlihatkan beberapa settingan kamera juga alat bantu yang dibutuhkan dalam melakukan foto produk. Dijelaskan juga intensitas lampu yang dibutuhkan dalam foto produk, penempatan lampu juga posisi fotografer saat melakukan foto produk. Selepas memberikan demonstrasi, siswa yang sudah terbagi menjadi beberapa kelompok, secara bergantian melakukan workshop foto produk. Setiap sesi diberi waktu untuk 3 kelompok yang juga didampingi oleh nara sumber untuk diberikan masukan, maupun bantuan ketika menemui kesulitan. Hasil pelaksanaan workshop foto produk adalah foto yang harus dikumpulkan melalui guru pengajar dan diposting di media sosial siswa.





Rapat orangtua

Kegiatan-kegiatan ini tersosialisasikan dengan baik dengan melibatkan orangtua siswa yang juga dihadrikan untuk mengetahui program di konsentrasi keahlian. Rapat-rapat orangtua ini diselenggarakan secara terpusat di tingkat sekolah dan tingkat konsentrasi keahlian. Selain menyampaikan informasi, tingkat konsentrasi keahlian juga meminta saran dan masukan kepada orangtua siswa.






Penyelenggaraan rapat orangtua ini juga sebelumnya telah melewati diskusi dengan kepala sekolah dan juga komite sekolah dan melibatkan para siswa dalam kepanitiaan. Salah satu agenda dalam pertemuan ini membahas kegiatan kunjungan industri sehingga siswa dapat melihat secara langsung bagaimana ekosistem industri.




Kegiatan siswa yang melibatkan alumni sebagai perwakilan industri

Inovasi Basic Training merupakan kegiatan untuk mengenalkan konsetrasi keahlian pada siswa tk X. Salah satu point penting dalam IBT adalah menghadirkan alumni sebagai perwakilan industri untuk turut mengenalkan dunia kerja yang akan dimasuki oleh siswa tk X di beberapa tahun kedepan setelah lulus. Kegiatan ini melibatkan seluruh pihak, selain izin dari Kepala Sekolah dan Wakasek Kesiswaan, juga diisi oleh pihak Bimbingan konseling. Kegiatan ini dipanitiai oleh tk XI.








Refleksi tentang Coaching (Tugas CGP Modul 2.3)

Dari materi ini saya mendapatkan tentang terdapat perbedaan antara coaching, mentoring, konseling dan fasilitasi. Selain itu hal menarik lainnya adlaah bagaimana alur percakapan coaching. Dimana saat ini ketika kita berkomunikasi, seringkali perhatian/kehadiran penuh atau untuk mendengarkan aktif terganggu dengan banyaknya konsentrasi lain terlebih ketika terdapat banyak aplikasi juga media sosial yang seolah tak mengenal waktu dan seolah harus segera ditanggapi. Sehingga apa coachee yang ada dihadapan tidak terperhartikan dengan baik.

Coaching dapat diterapkan dalam supervise akademik yang diharapkan pertanyaan- pertanyaan dalam proses coaching juga mendorong coachee berpikir secara kritis dan mendalam yang bermuara pada coachee dapat menemukan kekuatan diri dan potensinya untuk terus dikembangkan secara berkesinambungan atau menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Berbeda dengan supervisi tradisional di mana proses supervisi seolah seperti judgement bukan komunikasi dua arah, namun langsung menyampaikan saran-saran perbaikan sekalipun tentap ada kalimat apresiasi. Melalui teknik coaching maka kegiatan supervise diawali dari kesepakatan waktu, kemudian observasi secara menyeluruh dan terlibat, adanya diskusi yang membuat guru merasa diperhatikan dan diapresiasi juga adanya tindak lanjut berupa pemantauan yang membuat guru terus berkembang.

Pengalaman saya dengan adanya kesepakatan dalam perencanaan, kehadiran coach selama supervise membuat perasaan lebih dihargai dan setara. Saat observasi terjadi dialog yang tidak sekedar kaitan dengan pengamatan pembelajaran tapi hal lain yang sebelumnya tidak ada kesempatan untuk dapat berkomunikasi. Selain itu juga adanya penilaian membuat adanya diferensiasi antara guru yang betul-betul mengelola pembelajaran secara maksmal dengan guru yang sekedarnya.

Tantangan untuk dapat melaksanakan coaching adalah karena belum terbiasa dan perlu kesabaran yang tinggi dalam menjalani alur dan tahapan dalam coaching. Dengan banyak kesibukan, maka seringkali mengambil jalan pintas dan cepat.

Tanggapan saat dilakukannya coaching khususnya kepada siswa khususnya, siswa merasa diberikan perhatian dan dihargai. Merasakan adanya potensi dalam dirinya dan lebih percaya diri. Memiliki kemampuan lebih dan mandiri untuk mendapatkan tantangan baru. Dampak penerapan supervisi dengan pendekatan coaching meski belum maksimal adalah merasa lebih dihargai yang akan membuat motivasi bekerja lebih tinggi.

Bentuk coaching terhadap siswa (namun tidak untuk dipublikasikan untuk hasil pembicaraannya):

Dilakukan pada siswa tingkat X : kasus tidak mengikuti kegiatan pengenalan jurusan (tersedia rekaman suara)

Dilakukan pada siswa tingkat XI : kasus tidak menuntaskan tugas dengan baik.

Dilakukan pada siswa tingkat XI : kasus indikasi terkena razia handphone. (tersedia rekaman foto)




Ternyata Menular

Tidak hanya virus atau penyakit yg menular. Kebaikan juga dapat menular. 
Hari ini hari terakhir Ujian Nasional Berbasis Komputer utk tk SMK. 
Pagi ini ku melihat status seorang anak FDI @forumdienulislam , Galih namanya.  @galihfrmnn. Ia dan teman2nya mengajak seluruh kelas 3 seangkatannya utk melakukan sujud syukur atas kelancaran dan ikhtiar maksimal yg sudah dilakukan kelas 3 khususnya dan semua pihak selama mempersiapkan dan menempuh UN.

https://www.instagram.com/p/BvhvmLZlVaY/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1kkczn9q3l7ws




Byk yg terlibat loh dalam pelaksanaan UN ini selain kepala sekolah, wakasek, guru, orangtua, banyak beud  termasuk juga adik2nya yg selama 4 hari mengadakan program FDI berbagi. Bagi2 sarapan utk kakak kelasnya yg akan melaksanakan UN.






Berkaitan bagi2 sarapan ini, sebelumnya, angkatan galih melakukan hal yg sama kepada kakak kelasnya, yang kemudian ditiru oleh adik2nya dan semoga terus kebaikan ini menular. 
https://youtu.be/593pvE9JGkc

FDI melakukan ini pun ternyata hasil tularan kakak kelasnya yg sudah alumni, yg tergabung di @shafpembangunan, yg sebelumnya memboost mereka dengan semangat dan doa, di acara Sukses UN 2 hari sebelum UN, kebetulan saya diminta utk mengisi saat itu.






setelah istighosah yg merupakan program sekolah dilakukan sehari sebelumnya.

Kakak kelasnya di @shafpembangunan  juga masih mengingat adik2 kelas X yg usianya bs jadi jauh sekali dr mereka loh ternyata. Beberapa waktu lalu program waqaf Quran yg berhasil membagikan ratusan quran utk kelas X dalam menyukseskan program baca Al Quran sebelum pembelajaran.



 https://www.instagram.com/p/Bo1PnIfnBv6/utm_source=ig_share_sheet&igshid=195hgcsuxk0lh

Anak2ku luar biasa kalian, terus menularkan kebaikan, semoga menjadi inspirasi buat semua khususnya saya.