Karena kamera televisi dapat menyorot sebuah set baik dari jarak dekat maupun jauh, maka
tampilan visual dari set harus cukup detail agar terlihat nyata (beneran) tapi juga tetap perlu simple untuk
menghindari tampilan yang terlalu semerawut
. Sebuah set seharusnya menyediakan ruang yang cukup untuk berbagai sudut dan pergerakan kamera, penempatan mikrofon serta pergerakan boom, tata cahaya yang baik, serta pergerakan pemain secara optimal. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, terdapat 4 unsur pembentuk set: (1) unit set standar, (2) unit yang digantung, (3) plaltform dan wagons, dan (4) bagian-bagian kecil dari set. (Zettl, Herbert, 2003: 370-374):
. Sebuah set seharusnya menyediakan ruang yang cukup untuk berbagai sudut dan pergerakan kamera, penempatan mikrofon serta pergerakan boom, tata cahaya yang baik, serta pergerakan pemain secara optimal. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, terdapat 4 unsur pembentuk set: (1) unit set standar, (2) unit yang digantung, (3) plaltform dan wagons, dan (4) bagian-bagian kecil dari set. (Zettl, Herbert, 2003: 370-374):
Establish shot, memperlihatkan keseluruhan set
(Sumber: Fajar M, Set Serasi Global TV)
Pengambilan gambar jarak dekat, memerlihatkan satu ruangan
(Sumber: Fajar M, Set Serasi Global TV)
Behind the scene (Sumber: Fajar M, Set Serasi Global TV)
Unit set standar terdiri dari papan yang lunak (softwall) dan keras
(hardwall) dan beragam modul set. Keduanya digunakan untuk meniru dinding
interior maupun eksterior. Meski stasiun televisi dan rumah-rumah produksi
menggunakan papan dinding yang keras, papan yang lunak lebih praktis untuk
keperluan pembelajaran di sekolah dan kampus.
a. Dinding lunak (Softwall flats)
Dinding lunak atau softwall flat standar terdiri dari bingkai kayu ringan
yang dibungkusi kain atau kanvas. Set ini memiliki tinggi yang sama namun
lebarnya bervariasi. Ketinggiannya sekitar 3 meter atau 2 ½ meter untuk set
kecil atau untuk studio dengan langit-langit rendah. Sedangkan lebar berkisar
dari 30 sentimeter sampai 1 ½ meter. Jika dua atau tiga dinding diengsel, ini
disebut twofolds (atau disebut juga book) atau threefolds. Dinding ini ditopang
oleh kaki-kaki, penjepit kayu yang dipaku atau disekrup ke dinding dan ditahan
oleh karung pasir atau logam yang berat.
Keunggulan dari softwall adalah : relatif murah dan mudah dibuat di
sekolah; terdapat banyak ragam set; mudah dipindahkan dan disimpan; mudah
dipasang, diatur, dan dibongkar; dan mudah untuk dirawat dan diperbaiki.
Sedangkan kekurangannya adalah sulitnya menggantung gambar di dinding, dan
sering bergoyang jika pintu ditutup atau jika ada yang menyenggolnya.
Softwall flats (Zetl, 2006:356)
b. Dinding Keras (hardwall flats)
Dinding keras jauh lebih kokoh dibanding
dinding lunak dan lebih disukai untuk produksi televisi. Hardwall biasanya
dibangun untuk set tertentu dan tidak selalu sama dengan ukuran set lunak.
Masalah dari dinding keras ini adalah berat dan sulit disimpan. Dinding keras
juga memantulkan suara lebih banyak sehingga bisa mengganggu tata suara.
Sebagai contoh, jika dalam sebuah set terdapat dinding keras yang berhadapan
dan berdekatan, suara dari talent akan terdengar seperti berasal dari dalam
tong. Sebagian besar set hardwall biasanya dibuat untuk acara tertentu-seperti
berita, wawancara, atau opera sabun-dan digunakan untuk waktu yang lama.
Tayangan HDTV atau televisi dijital dengan resolusi gambar yang lebih tinggi
dibanding NTSC, mengharuskan adanya set hardwall yang dibuat secara hati-hati.
Hardwall
di Set Talkshow (Sumber : http://ninabellogge.blogspot.co.id/)
Sementara flat diletakkan di atas lantai studio, hanging units digantung pada jalur-jalur di atas atau
overhead, jaringan lampu, dan pelat pencahayaan. Termasuk di dalamnya adalah
(1) Siklorama, (2) drop, (3) tirai
1). Siklorama
Background digantung yang paling serbaguna adalah siklorama, atau cyc,
yaitu sebuah kain muslin atau kanvas panjang tak terputus yang dibentangkan
melingkupi dua, tiga atau bahkan empat dinding studio. Beberapa siklorama
memiliki tirai dari material yang dijalin longgar pada trek keduanya yang
disebut scrim, yang tergantung di depannya untuk memecah cahaya sebelum
mengenai siklorama sehingga menghasilkan latar yang halus dan merata. Warna
yang cukup muda (seperti abu-abu muda atau beige) lebih baik dibanding
siklorama berwarna gelap. Anda selalu dapat membuat siklorama berwarna cerah
menjadi gelap dengan mematikan lampu, dan mewarnainya dengan lampu sorot dan
menempelkan gel berwarna. Sedangkan hal tersebut tidak bisa dilakukan pada
siklorama berwarna gelap. Beberapa studio memiliki siklorama hardwall yang sebenarnya
tidak digantung melainkan dibuat permanen pada dinding studio.
Sebagian besar studio menggunakan ground row untuk menyatukan bagian
bawah dari siklorama muslin dengan lantai studio.
Siklorama (https://www.pinterest.com/agui1303/studio-cyclorama/)
2) Drop
Sebuah drop adalah kanvas yang lebar dengan gambar yang bisa dicetak di
atasnya sebagai background. Beberapa drop merupakan foto yang besar dari mural
(lukisan dinding) agar menimbulkan efek yang lebih ealistic.
Drop
bergambar (Sumber:Net Mediatama)
Sebuah drop chroma-key adalah kain “chroma-key”
yang lebar berwarna biru atau hijau yang dapat ditarik menutup latar studio
untuk keperluan chroma-key.
Set memanfaatkan Chroma key (http://www.kurpinskisclass.com/comm-tech-2/C)
Drop dapat dibuat dengan murah dan mudah dengan menempel kertas lebar
yang tersedia dalam beragam warna. Kertas lebar ditempel pada flat
menjadikannya background menyerupai siklorama. Drop ketika tidak digunakan
dapat dibuat menjadi gulungan menyamping atau memanjang, diikat bagian atasnya
pada flat. Drop juga dapat bergambar untuk mendapatkan latar yang lebih jelas
untuk sebuah cerita.
d. Drapes dan curtain
Jangan menggunakan motif atau garis yang terlalu kecil-kecil ketika
memilih drapes, kecuali jika syuting dengan kamera HDTV. Motif yang kecil-kecil
cenderung terlihat sebagai noda dan garis-garis yang kontras menyebabkan
interferensi. Drapes biasanya dijepret pada papan reng 1 x 3 dan digantung dari
atas flat. Sebagian besar tirai/curtain sebaiknya cukup tembus pandang agar
back light bisa menembusnya tanpa memperlihatkan apa-apa yang ada di belakang
set.
Drapes and curtains (Sumber:https://wn.com/Curtains_Studio)
Berbagai macam plaltform
merupakan alat-alat untuk membuat tinggi atau elevation devices. Plaltform biasanya setebal 15 sampai 30
sentimeter dan bisa disusun. Kadang-kadang plaltform
secara keseluruhan disebut riser, meski secara teknis sebuah riser hanyalah
bagian peninggi dari plaltform tanpa
bagian atasnya (yang bisa dilepas). Plaltform
yang digunakan untuk acara talkshow, dapat ditutup dengan karpet. Karpet ini
tidak saja akan terlihat cantik di kamera, namun juga bisa meredam suara
pantulan dari rongga akibat orang berjalan di atasnya. Karpet dapat meningkatkan
redaman suara ini dengan mengisi plaltform
dengan karet busa.
Beberapa plaltform setinggi 15
sentimeter memiliki empat roda kecil. Plaltform
seperti itu disebut wagon. Sebagian atau seluruh set dapat ditempatkan di atas
wagon sehingga bisa dengan mudah dipindahkan, namun harus ditahan dengan kayu
atau karung pasir agar wagon tidak bergerak sembarangan.
Riser yang lebih besar dan hardwall
scenery seringkali dibingkai dengan baja berlubang atau slotted-steel, yang bekerja seperti set
pengerek yang besar. Slotted steel dapat
dipotong dengan berbagai panjang dan
dibaut menjadi berbagai bentuk. Slotted-steel
punya beragam keunggulan: tahan lama dan relatif ringan dan memungkinkan bongkar
pasang yang mudah untuk elemen hiasan (scenic
pieces) menjadi pertimbangan penting jika ruang penyimpanan terbatas.
Platform
(http://www.schnakenberg.de/en/stage-technology/nivoflex-mot-motoric-platform.html)
Set pieces merupakan elemen penghias yang penting. Terdiri dari barang tiga dimensi
yang terpisah-pisah, seperti pilar atau tiang empat sisi, pilon (terlihat
seperti tiga sisi), sweeps (elemen
melengkung), layar lipat, anak tangga, periaktos, kata jamak untuk
periaktos-unit tiga sisi terlihat seperti pilon yang besar. Sebagian besar
periaktos berpindah dan berputar di atas roda kecil dan dicat berbeda tiap
sisinya untuk memudahkan pergantian scene. Sebagai contoh, jika satu sisi dicat
kuning terang dan sisi lainnya biru kroma sehingga background kuning dengan
memutar periaktos menjadi background biru.
Keuntungan menggunakan set pieces yaita memindahkannya mudah, dapat berdiri
sendiri, bisa dengan cepat dan mudah menciptakan ruang tiga dimensi. Meskipun set pieces berdiri sendiri dan terpisah-pisah, harus
diperiksa apakah set pieces
memerlukan penopang tambahan. Setidaknya mereka harus tahan terhadap goncangan
orang dan kamera. Aturan umumnya adalah lebih baik ditopang berlebihan daripada
kurang. Sebagaimana di semua aspek dalam produksi televisi, jangan mengorbankan
keamanan untuk mendapatkan kemudahan dan kecepatan.
Ragam
set pieces (Sumber, Zetl, H,
2006: 359)
Stasiun televisi kecil atau lembaga pendidikan, di mana tidak memerlukan
set yang mahal untuk setiap acara, dapat dipertimbangkan modul-modul set
serbaguna yaitu rangkaian flat dan satuan-satuan kecil set tiga dimensi yang
saling cocok jika dipasang vertikal atau horizontal, atau dalam berbagai
kombinasi. Sebagai contoh, menjadi hardwall flat dalam satu acara dan mengubahnya
menjadi panggung untuk acara lain. Atau Anda bisa melepas meja modular dan
memakai kotak-kotak (mewakili laci) dan bagian atasnya sebagai unit display.
Bermacam modul set dijual bebas.
Elemen lain yang juga mendukung set
adalah:
1.
Floor treatment (flooring cloth) yakni karpet,
finishing lantai kayu, cat dll.
2.
Stage props, contohnya adalah
furniture
3.
Set dressings, contohnya adalah
property yang akan memunculkan karakter dari sebuah ruangan, seperti perapian,
lampu, tanaman, tirai.
4.
Hand properties
set piece itu seperti apa ya??? apakaah itu termasuk ke bagian furniture?
BalasHapusset piece itu bagian dari set..bentuknya 3 dimensi dan mudah untuk dipindahkan, tidak perlu konstruksi khusus karena umumnya bisa berdiri sendiri. contohnya seperti pilar. furniture itu masuknya ke properti.
BalasHapus