Sedang berlangsung festival film pelajar di pondok pemuda ambarbinangun.
Ajang festival ini telah menginjak tahun ke 8, dan ke 8 kalinya siswi SMKN 1 Cimahi, program keahlian TP4 masuk nominasi. 4 kompetisi sebelumnya siswa SMK 1 meraih predikat juara.
FFPJ memiliki ciri khas yg berbeda dgn festival2 film lainnya. Bertagline belajar bersama,
Berbagi, dan silaturahmi, sehingga selain diisi dgn kegiatan pemutaran nomine, juga sarat muatan pendidikan utk para nominator dan juga pendidik, praktisi yg mengikuti acara ini. Contohnya seminar nasional yang sedah saya ikuti, kelas pendidikan kritis, kelas seni dan kreativitas. Ajang silaturahmi jg semakin kental dalam kegiatan api ekspresi dan temu komunitas.
Mengulas seminar nasional kali ini yg bertemakan Film, Literasi, dan Tantangan Remaja di Era Digital yang diisi oleh Dyna Herlina, M.Sc, disen Ilkom UNY, Susilo Adinegoro, Direktur Akar Institut, Muzzayin Nazaruddin, MA dosen Ilkom UII.
Susilo Adinegoro mengatakan bahwa pembelajaran jaman now, guru tidak bisa lagi menjadi penguasa kelas. Kebesaran hati dari guru untuk belajar bersama anak-anak diperlukan saat ini. Belajar partisipatori yakni selain guru, melibatkan siswa bahkan orangtua. Pembiasaan menuliskan dan menyampaikan proses yang sudah dilakukan selama belajar baik oleh siswa dan orangtua adalah salah satu caranya.
Berkaitan dengan kontribusi filmaker di Era Milenial, diharapkan filmaker buat film yang memiliki kontem yang baik, yang dalam risetnya dan hasilnya diviralkan sehingga memantik perubahan sosial di masyarakat.
Pertimbangan pembuatan film secara teknis, kini siswa bisa belajar secara cepat, secara mandiri. Namun konten yang positif, tdk akan mungkin didapatkan kecuali dengan menguatkan literasi dengan banyak membaca. Membaca tidak hanya membaca buku tapi membaca realitas, dgn banyak melakukan riset sebagai bagian dari olah rasa, mengutamakan bagaimana proses demi proses dilalui untuk seorang filmaker mendapatkan pelajaran dari proses tersebut.
Sekali lagi karya kini di era milenial, tdk lagi dilihat dari keindahan, yakni teknis pengambilan gambar, namun penting utk mempertimbangkan KONTEN yg berkontribusi terhadap perubahan sosial ke arah positif, dan diviralkan.
Masuk ke dalam kategori "Bagong Award" melalui film eksperimental "Utuh" dengan sutradara M. Marwan XII TP4 A dan kategori "Baskara Award" melalui Iklan Layanan masyarakat " Keselamatan Berkendara" dengan sutradara Muslihuddin XII TP4 B, penulis berharap kedua karya ini dapat memboyong piala untuk dipersembahkan kepada SMKN 1 Cimahi namun terlepas dari predikat apapun, lebih utama semoga karya siswa-siswi ini dapat menginspirasi dan memantik perubahan sosial di masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar